Boneka
kulihat dirimu,, cantik dan menawan.seorang putri dengan keceriaan yang selalu ada.Bergembira bernyanyi kesana kemari.berjoget dan berlari agak berjinjit,menandakan riangnya suasana hatimu. Sungguh tak ingin ku ganggu semua keceriaan itu.
kulihat engkau membawa boneka berwarna ungu kemanapun kau pergi. terkadang kau juga membawanya dengan kedua tanganmu. Berusaha mendekap boneka itu dengan penuh kasih sayang. Ingin sekali rasanya aku menjadi boneka yang selalu kau bawa kemana-mana itu. Tak pernah lepas dari kasih sayangmu.
Tiap pagi kau sapa dengan lembut. Kau rawat dan kau gantikan baju. Setelah itu kau pun sarapan pagi dengannya. kau suapi meski ia hanya diam saja. Saat minum juga tak ketinggalan. Kau bahkan menuangkan segelas teh dalam gelas kecil untuknya. meski hanya udara yang kau tuang. tapi, kasih sayang itu terasa. Akupun bisa merasakannya. Kau minumkan secara perlahan. Tak lupa kau tiup gelas yang masih panas itu. perlahan kau naikkan gelas itu hingga isinya habis. Kau bersihkan noda di sekitar mulutnya dengan tissue yang bersih. Betapa kau menyayangi dan merawatnya setulus hati.
Lalu kaupun ajak ia bermain. Menjadi dokter dan kau rawat ia seolah ia sedang sakit dan butuh perawatan kasih sayangmu. Mula-mula kau periksa temperatur badannya. Kemudian kau cek denyut nadinya. Lalu detak jantungnya, masih normalkah atau ada sesuatu yang salah. Kau asah benar pendengaranmu agar tak salah mendiagnosa penyakitnya. Kau berikan obat dengan resep paling manjur, berharap ia cepat sembuh.
#belum selesai
kulihat engkau membawa boneka berwarna ungu kemanapun kau pergi. terkadang kau juga membawanya dengan kedua tanganmu. Berusaha mendekap boneka itu dengan penuh kasih sayang. Ingin sekali rasanya aku menjadi boneka yang selalu kau bawa kemana-mana itu. Tak pernah lepas dari kasih sayangmu.
Tiap pagi kau sapa dengan lembut. Kau rawat dan kau gantikan baju. Setelah itu kau pun sarapan pagi dengannya. kau suapi meski ia hanya diam saja. Saat minum juga tak ketinggalan. Kau bahkan menuangkan segelas teh dalam gelas kecil untuknya. meski hanya udara yang kau tuang. tapi, kasih sayang itu terasa. Akupun bisa merasakannya. Kau minumkan secara perlahan. Tak lupa kau tiup gelas yang masih panas itu. perlahan kau naikkan gelas itu hingga isinya habis. Kau bersihkan noda di sekitar mulutnya dengan tissue yang bersih. Betapa kau menyayangi dan merawatnya setulus hati.
Lalu kaupun ajak ia bermain. Menjadi dokter dan kau rawat ia seolah ia sedang sakit dan butuh perawatan kasih sayangmu. Mula-mula kau periksa temperatur badannya. Kemudian kau cek denyut nadinya. Lalu detak jantungnya, masih normalkah atau ada sesuatu yang salah. Kau asah benar pendengaranmu agar tak salah mendiagnosa penyakitnya. Kau berikan obat dengan resep paling manjur, berharap ia cepat sembuh.
#belum selesai
Komentar
Posting Komentar